Senin, 28 November 2011

Batas Wilayah Negara Indonesia

Negara Indonesia  sebagai  negara  kepulauan  yang  berciri nusantara  mempunyai  kedaulatan  atas  wilayah  serta  memiliki  hak-hak berdaulat  di  luar  wilayah  kedaulatannya  untuk  dikelola  dan  dimanfaatkan sebesar-besarnya  bagi  kemakmuran  rakyat  Indonesia  sebagaimana diamanatkan  dalam  pembukaan  Undang-Undang  Dasar  Negara  Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang  Dasar  Negara  Republik  Indonesia  Tahun  1945  Pasal  25A mengamanatkan bahwa Negara Kesatuan Republik  Indonesia adalah  sebuah negara  kepulauan  yang  berciri  Nusantara  dengan  wilayah  yang  batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.
Bahwa wilayah negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menganut sistem:
a.  pengaturan  suatu  Pemerintahan  negara  Indonesia  yang  melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
b.  pemanfaatan bumi, air, dan udara  serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat;
c.  desentralisasi  pemerintahan  kepada  daerah-daerah  besar  dan  kecil  yang bersifat otonom dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan
d.  kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Batas Wilayah NKRI
UU Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara menyebut batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia meliputi:
a.  di darat berbatas dengan Wilayah Negara Malaysia, Papua Nugini, dan Timor Leste;
b.  di  laut  berbatas  dengan Wilayah  Negara  Malaysia,  Papua Nugini, Singapura, dan Timor Leste; dan
c.  di udara mengikuti batas kedaulatan negara di darat dan di laut,  dan  batasnya  dengan  angkasa  luar  ditetapkan berdasarkan perkembangan hukum internasional.
(2) Batas Wilayah  Negara  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1), termasuk  titik-titik  koordinatnya  ditetapkan  berdasarkan perjanjian bilateral dan/atau trilateral.
(3) Dalam  hal  Wilayah  Negara  tidak  berbatasan  dengan  negara lain,  Indonesia  menetapkan  Batas  Wilayah  Negara  secara unilateral  berdasarkan  peraturan  perundang-undangan  dan hukum internasional.
Batas Wilayah Yurisdiksi
Wilayah  Yurisdiksi  adalah  wilayah  di  luar  Wilayah  Negara yang  terdiri  atas Zona Ekonomi Eksklusif,  Landas Kontinen, dan  Zona  Tambahan  di  mana  negara  memiliki  hak-hak berdaulat  dan  kewenangan  tertentu  lainnya  sebagaimana diatur  dalam  peraturan  perundang-undangan  dan  hukum internasional.
Pasal 8 UU No 23 tahun 2008 berbunyi:
(1) Wilayah  Yurisdiksi  Indonesia  berbatas  dengan  wilayah yurisdiksi  Australia,  Filipina,  India,  Malaysia,  Papua  Nugini, Palau, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam.
(2) Batas Wilayah Yurisdiksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk  titik-titik  koordinatnya  ditetapkan  berdasarkan perjanjian bilateral dan/atau trilateral.
(3) Dalam hal Wilayah Yurisdiksi tidak berbatasan dengan negara lain,  Indonesia  menetapkan  Batas  Wilayah  Yurisdiksinya secara  unilateral  berdasarkan  ketentuan  peraturan perundang-undangan dan hukum internasional.

Jumat, 21 Oktober 2011

INDAHNYA CINTA

Lirik Lagu Ipang BIP  Tentang Cinta
Sekilas tentang dirimu
Yang lama ku nanti
Memikat hatiku
Jumpamu pertama kali
Janji yang pernah terucap
Tuk satukan hati kita
Namun tak pernah terjadi
Mungkinkah masih ada waktu
Yang tersisa untukku
Mungkinkah masih ada cinta di hatimu

Andaikan saja aku tahu
Kau tak hadirkan cintamu
Inginku melepasmu dengan pelukan

Sesal yang datang selalu
Takkan membuatmu kembali
Maafkan aku yang tak pernah tahu
Hingga semuanya pun kini tlah berlalu

Maafkan aku
Maafkan aku

Mungkinkah masih ada waktu
Yang tersisa untukku
Mungkinkah masih ada cinta di hatimu

Andaikan saja aku tahu
Kau tak hadirkan cintamu

Inginku melepasmu dengan pelukan
Inginku melepasmu dengan pelukan

Kebaradaan seseorang memiliki posisi spesial pada tempat teristimewa dihati manusia memberikan energi yang sangat berarti. Kata "CINTA" menikan relung hati terdalam manusia, ketika cinta menyapa, senyuman, tingkah yang mapu membuat orang kebingungan dalam mengartikanya. Cinta membuat hidup terasa bermakna, kebermaknaan ini membuat semangat yang tadinya tiada pernah diduga dimiliki seseorang yang akhirnya muncul menyadarkan bahwasanya ia memiliki sesuatu yang lebih dan lebih, bahkan ia sendir tidak menyadarinya.
CINTA..cinta..cinta sebuah keagungan yang bermakna dengan penuh kasih sayang, CINTA BERMAKNA menjadi cinta yang indah dengan penuh HARAPAN. 

Kekerabatan, Kultur Manis Indonesia



Selama ini saya ga pernah merasa saya bukan bagian dari masyarakat Indonesia. Tapi sekarang, saya heran kenapa saya yang lahir dan dibesarkan di tanah ini menjadi asing dengan kultur yang ada.
Artikel ini dibuat setelah saya mampir ke berbagai blog yang dengan antusias menuliskan betapa manisnya berkumpul bersama kerabat (famili, sanak keluarga, atau apa pun istilahnya) selama lebaran.
Dari berbagai tulisan itu saya dapat merasakan betapa kental kekerabatan dalam masyarakat Indonesia. Hei, saya orang Indonesia juga tapi kok ga bisa merasakan hal yang sama? Saya heran gimana seorang adik bisa kangen setengah mati pada kakaknya cuma karena sudah setahun ga ketemu. Kok bisa, ya?
Saya pernah ga ketemu satu-satunya abang kandung saya selama delapan tahun. Bahkan terakhir kami bertemu enam tahun lalu. Jika dia jadi berangkat ke luar negeri untuk bekerja akhir tahun ini, saya ga tahu kapan kami akan bertemu lagi. Saya ‘hanya’ menerima kiriman oleh-oleh tiap kali saudara-saudara saya balik dari luar negeri.
Saya ga datang menjenguk kakak yang pulang dari haji. Seorang teman dekat sampai heran mengenai ini. Alasan saya, saya ga mungkin bolak-balik ke Jakarta membuang uang sekian juta (saat itu ongkos pesawat masih mahal) dan meninggalkan pekerjaan, kan kakak saya ‘hanya’ pulang dari Mekah. Bukan kali pertama dia ke luar negeri dan saya belum pernah ikut menjemput atau mengantarnya.
Saya pun ‘hanya’ bisa menghadiri wisuda salah satu kakak.
Satu-satunya saudara yang saya hadiri pernikahannya hanyalah adik bungsu. Saat itu hampir semua sanak keluarga hadir. Dan saya ga punya halangan apa pun untuk datang. Pernikahan kakak pertama dan ketiga ga bisa saya hadiri karena saya sedang ujian semester. Sedangkan pernikahan kakak kedua dilaksanakan sehari sebelum saya ujian skripsi.
Saya bahkan ga hafal nama-nama seluruh ponakan saya yang jumlahnya cuma sepuluh! Meski setiap ulang tahun selalu saya kirimi sms atau menelpon karena ada alarm pengingat di ponsel saya.
Kurang Indonesianis?
Secara pribadi senang sekali dengan kekerabatan di negara ini. Mereka masih bisa mengingat nama nenek buyutnya, masih tahu tante dari tantenya, masih kenal ipar dari kakak iparnya. Bahkan mereka sering menganggap orang yang ga ada hubungan sebagai sanak keluarga atau ‘masih ada bau-baunya’.
Adat Indonesia yang berfaham patrilinial, terutama beberapa suku seperti Batak, Manado, dan Bugis, memang mengisyaratkan kekerabatan jauh sebagai bagian dari keluarga besar. Bahkan amat besar.
Tapi dalam kehidupan pribadi, saya lebih suka menganggap ayah-ibu dan saudara-saudara kandung plus keluarga inti mereka (suami-istri dan anak-anak) sebagai keluarga saya. Diluar itu, saya ga berkewajiban menjadi bagian dari keluarga mereka. Tapi kalau mereka datang ke Palembang, saya akan senang jika mereka bisa menginap di rumah saya.
Mungkin terdengar terlalu individualis, sok bisa mengatasi masalah tanpa bantuan orang lain. Tapi aslinya saya hanya ga mau merepotkan siapa pun. Jika saya punya masalah, saya terbiasa menyelesaikannya sendiri. Setelah masalah kelar, baru saya akan menelpon kerabat memberitahukan semuanya. Pernah putra saya opname di rumah sakit selama seminggu. Kakak ipar menelpon besok akan menjemput kami lebaran di rumahnya. Dia terkejut setengah mati saat tahu baru setengah jam yang lalu kami keluar dari rumah sakit!
Sejak itu, ibu atau saudara-saudara saya, juga teman-teman, jadi rajin menanyakan apa yang sedang terjadi. Soalnya kalau menunggu saya cerita, pasti telat. Jadi bukan sekadar menanyakan kabar karena saya pasti akan menjawab baik-baik saja meski saat itu saya sedang berurusan dengan polisi atau lagi diopname di rumah sakit, misalnya.
Beberapa teman bilang saya ga Indonesianis (istilah apa pula ini!).
Dalam pikiran saya, menolong orang ga harus melihat sisi kekerabatan. Sampai detik ini, seorang tetangga jauh (hanya pernah bicara 1-2 kali) meminjam uang sekian juta rupiah untuk membayar ongkos operasi istri dan anaknya. Herannya dia mau-maunya datang ke saya padahal saya bukan
orang kaya. Bahkan saat itu tinggal di rumah kontrakan. Sedangkan tetangga-tetangga lainnya tinggal di rumah gedong milik sendiri! Seandainya pun dia punya rejeki untuk mengembalikan uang saya, dia akan kesulitan karena saya pindah rumah sejak dua bulan lalu.
Dalam pandangan saya, semua manusia di muka bumi ini adalah kerabat. Semua berasal dari satu nenek moyang. Dulu waktu masih punya waktu menulis buat website komersil seorang teman, saya ga pernah mengambil feetetapi si teman akan menyalurkan uang itu ke sebuah yayasan kemanusian untuk disalurkan ke seluruh dunia.
Daddy saya (semoga Tuhan menjaganya) mengajarkan hal itu. Suatu hari dia menelpon saya dan menanyakan apa saya baik-saik saja karena dia barusan membaca berita di internet ada gempa bumi di Indonesia. Dari internet saya tahu bahwa gempanya di Jawa Tengah.
Saya bilang: untung ga ada keluarga di sana.
Beliau marah sekali mendengar itu.
‘Teganya kamu bilang begitu. Orang-orang itu lagi bersedih. Mungkin juga ada yang mati. Dan mereka semua saudaramu!’
Apa untungnya memiliki banyak kerabat?
1) Jika ada masalah tentu akan banyak pihak yang bisa dimintai bantuan.
2) Banyak tempat liburan yang bisa dituju, terutama kalau lagi bokek.
3) Kalau ingin cerita, ada banyak orang yang siap mendengarkan.
Trus apa ruginya?
1) Tentu akan banyak hari yang harus disisihkan untuk saling berkunjung. Mungkin bahkan mengorbankan perasaan anak-anak mereka yang sebenarnya ga mau ikut tapi terpaksa harus terlibat dengan alasan menghormati keluarga.
2) Harus menyisihkan waktu plus duit untuk sms atau nelpon atau membelikan sejumlah hadiah buat peristiwa penting, misalnya ulang tahun atau menikah.
3) Nama-nama yang harus dihapal makin nambah (soalnya saya paling susah menghapal nama orang!)
Kerabat yang Saya Kenal
Orang-orang yang saya kenal selain keluarga inti saya adalah saudara-saudara kandung beserta suami-istri dan anak-anak mereka. Tapi jangan tanya saya nama-nama asli mereka. Saya ga yakin saya bisa menyebutkan semuanya dengan benar.
Waktu kecil saya kenal kakek (orang tua ibu, karena yang lain sudah meninggal sebelum saya lahir), semua saudara kandung ibu dan anak-anak mereka (yang waktu itu baru beberapa orang), 2-3 orang saudara kandung ayah, beberapa sepupu dari keluarga ibu dan ayah (meski ga satu pun yang saya tahu keberadaannya sekarang, entah di mana mereka tinggal atau bekerja).

Minggu, 02 Oktober 2011

Pemenggalan patung wayang di Purwakarta

Patung raksasa Bima yang berdiri di Jalan Baru di Nagri Kaler yang merupakan sub distrik Purwakarta ini mendapat larangan keras dari pihak forum ulama. Bahkan forum ulama mengklaim bahwa patung Bima itu memberikan dampak negatif terhadap publik karena itu adalah sebuah imej dari figur yang hanya eksis dalam keyakinan tahayul masyarakat saja.
Ini adalah sebuah cara untuk menghilangkan patung itu dari keyakinan tahayul. Abdullah berpendapat," dari sudut pandang ekonomi patung ini dibuat hanya membuang-buang uang dan dari sudut pandang hukum patung ini menyebabkan ketidaknyamanan bagi masyarakat umum. Ia kemudian menambahkan bahwa patung itu harus diganti dengan sebuah figur Islamik.
Demonstrasi ini tiba kurang dari 2 bulan setelah pihak administrasi Bekasi di Jawa Barat mencopot patung setinggi 17 meter “Tiga Mojang” (“Tiga Gadis”), yang membutuhkan waktu setahun untuk membangunnya dengan sekurangnya dikerjakan oleh 50 orang pekerja, dengan pengeluaran sekitar 2,4 milyar rupiah.
Setelah mendapatkan tentangan dari kelompok-kelompok garis keras, termasuk para pemrotes yang menyemprotkan cat dan menutup patung itu dengan kain putih, walikota Bekasi, Mochtar Muhammad, memerintahkan pihak pengembang dari komplek itu, dimana patung itu berdiri, agar mencopot patung itu. Pada pertengahan Mei, lebih dari 1000 massa organisasi-organisasi garis keras Islam melakukan unjuk rasa di luar kantor administrasi Bekasi untuk memprotes patung itu.
Pemimpin Front Pembela Islam Bekasi (FPI), Murhali Barda, mengatakan bahwa patung Tiga Mojang, meskipun sudah mendapatkan ijin pendiriannya, dianggap sebagai patung yang tidak islamik.
“Ketiga wanita itu mengenakan pakaian yang ketat”, kata Murhali. “Dan di atas semuanya, Islam melarang patung dan lukisan yang coba untuk mengkopi mahluk hidup yang nyata.
Bahkan puluhan seniman yang tergabung dalam Forum Penyelamat Budaya Nusantara (Format Bara) mengutuk perusakan patung yang dilakukan sekelompok pendemo di Purwakarta Jawa Barat beberapa waktu yang lalu.
Perusakan patung wayang Bima, Gatutkaca dan Semar merupakan penghinaan terhadap hasil budaya bangsa. “Apa pun dalihnya perusakan itu tidak dibenarkan, itu menghina seniman dan budaya bangsa” ungkap Joko.
Menurutnya, wayang merupakan kekayaan budaya masyarakat dan bangsa indonesia yang telah mendapatkan pengakuan dari dunia internasional. Selain itu wayang juga menjadi media pendidikan moral dan spiritual bangsa yang sudah berurat berakar dalam kehidupan bangsa.
Untuk itu mereka meminta pemerintah provinsi jawa tengah ikut serta mengambil langkah – langkah, agar peristiwa anarkis di kota Purwakarta, Jawa Barat tidak terjadi di wilayah ini.
Lebih lanjut Joko mengharapkan agar aparat keamanan memproses perusakan itu agar tidak merembet ke daerah daerah lain. “Aparat harus bertindak tegas dengan mengusut tuntas kasus tersebut. Kalau tidak diusut bisa menjadi preseden buruk dan dikawatirkan merembet ke daerah lain,” ungkap Joko. Disainer Tiga Mojang, Nyoman Nuarta mengatakan bahwa patung yang ia buat biasanya menggambarkan mahluk hidup karena biasanya orang Indonesia tidak tertarik dengan seni abstrak. Ia juga mengatakan bahwa orang-orang Indonesia cenderung melupakan akar budaya mereka dan selalu siap untuk mengadopsi segala sesuatu dari luar, apakah baik atau buruk. “Kita mengambil budaya Amerika atau Arab seolah-olah kita sendiri tidak merasa bangga dengan budaya kita sendiri,”.
Kita sebagai orang jawa menganggap tokoh-tokoh wayang sebagai cerminan sifat manusia, tidak lebih dari itu. Jadi orang-orang yang mencela bahkan mau merusak budaya Jawa dalam hal Pewayangan ini, saya sebagai orang Jawa menentang keras perbuatan diatas, seharusnya kita itu harus melestarikan atau menjaga budaya-budaya Indonesia dari Jawa bukan malah menghancurkannya.

Mudik

Lebaran merupakan hari yang ditunggu-tunggu, dikarenakan saat itulah warga dapat bercengkerama dengan sanak saudara di kampung halaman. Kemacetan lalu lintas tidak menjadi penghalang mereka untuk tetap kembali ke kampung halamannya.
Ada dua hal yang perlu dipersiapkan agar perjalanan mudik berlangsung dengan aman dan mulus. Pertama, menyiapkan mobil sebaik mungkin, antara lain dengan memeriksakan kondisi mobil ke bengkel. Kedua, menyiapkan kondisi orang atau orang-orang yang akan mengendarai mobil tersebut.
Saat sampai ke bengkel untuk memeriksakan mobil, ingatlah untuk menyampaikan bahwa kendaraan itu akan digunakan untuk mudik, sehingga bengkel dapat mengetahui pemeriksaan apa saja yang harus dilakukan.
Sebelum melakukan perjalanan, jangan lupa meminta lokasi bengkel siaga di sepanjang jalur mudik yang akan dilalui atau nomor telepon darurat yang dapat dihubungi. Dengan demikian, apabila kendaraan anda mengalami kerusakan atau gangguan mesin di engah-tengah perjalanan, anda tahu kemana dan siapa yang dapat anda tuju dan hubungi.
Setelah menyiapkan mobil untuk melakukan perjalanan mudik, giliran pengendara yang adalah orang yang menjamin perjalanan mudik berlangsung aman dan nyaman yang harus dipersiapkan kondisinya. Kondisi fisik pengendara harus bugar atau fit, yang dapat dicapai antara lain dengan istirahat yang cukup.
Setelah berpuasa selama hamper satu bulan penuh, kondisi fisik seseorang dapat menjadi lelah. Kelelahan dapat menyebabkan konsentrasi pengendara menurun tajam, mengantuk atau mudah terpancing emosinya, hal ini dapat mengakibatkan kondisi yang berbahaya dan fatal. Jika sampai terjadi kecelakaan, maka rencana untuk merayakan lebaran di kampung halaman pupus sudah.
Maka untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang pengendara, yakni persiapan kondisi fisik sebaik-baiknya, patuhi tanda dan rambu lalu lintas, focus dan berkonsentrasi penuh selama berkendara, memerhatikan gerak-gerik mobil lain dan yang datang dari arah berlawanan, serta berusaha tetap sabar dan berkepala dingin.
Jika merasa lelah atau mengantuk dan tidak ada orang yang dapat menggantikan mengendarai, sebaiknya pengendara segera menepikan kendaraannya untuk beristirahat atau tidur sejenak. Ingatlah, keamanan dan kenyamanan perjalanan mudik untuk merayakan lebaran bersama sanak saudara di kampung halaman sepenuhnya berada di tangan anda. Berhati-hatilah!

Senin, 18 April 2011

NEGARA

1. Pengertian Negara
Secara literal istilah Negara merupakan terjemahan dari kata-kata asing, yakni state (bahasa Inggris), Staat (bahasa Belanda dan Jerman) dan etat (bahasa Perancis), kata state, staat, etat itu diambil dari kata bahasa latin status atau statum, yang berarti keadaan yang tegak dan tetap atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak dan tetap.
Secara terminology, Negara diartikan dengan organisasi tertinggi di antara satu kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup dalam daerah tertentu dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat. Pengertian ini mengandung nilai konstitutif dari sebuah Negara yang meniscayakan adanya unsur dalam sebuah Negara, yakni adanya masyarakat (rakyat), adanya wilayah (daerah) dan adanya pemerintah yang berdaulat.
Menurut Roger H. Soltao, Negara didefinisikan dengan alat (agency) atau wewenang masyarakat. Menurut Haroid. J. Laski negera marupakan suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat itu.
Max Weber mendefinisikan bahwa Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah dengan berdasarkan system hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberikan kekuasaan memaksan.
2. Tujuan Negara
Tujuan sebuah Negara dapat bermacam-macam, antara lain:
a. Memperluas kekuasaan
b. Menyelenggarakan ketertiban hukum
c. Mencapai kesejahteraan hukum.
Menurut Plato tutjuan Negara adalah untuk memajukan kesusilaan manusia, sebagai perseorangan (individu) dan sebagai makhluk social. Sedangkan menurut Roger H. Soltau tujuan Negara adalah memungkinkan rakyatnya berkembang serta menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin (the freest possible development and creative self-expression of its members).
Dalam ajaran dan konsep Teokratis (yang diwakili oleh Thomas dan Agustinus, tujuan Negara adalah untuk mencapai penghidupan dan kehidupan aman dan tentram dengan taat kepada dan dibawah pimpinan Tuhan.
Dalam Islam, seperti yang dikemukakan oleh Ibnu Arabi, tujuan Negara adalah agar manusia bisa menjalankan kehidupannya dengan baik, jauh dari sengketa dan menjaga intervensi pihak-pihak asing.
Dalam konteks Negara Indonesia, tujuan Negara adalah untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanaan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.

BANGSA

Bangsa adalah suatu kelompok manusia yang dianggap memiliki identitas bersama, dan mempunyai kesamaan bahasa, agama, ideologi, budaya, dan/atau sejarah. Mereka umumnya dianggap memiliki asal-usul keturunan yang sama. Konsep bahwa semua manusia dibagi menjadi kelompok-kelompok bangsa ini merupakan salah satu doktrin paling berpengaruh dalam sejarah. Doktrin ini merupakan doktrin etika dan filsafat, dan merupakan awal dari ideologi nasionalisme.
Adapun Karakter dari Bangsa Indonesia, yaitu :
Karakter bangsa; kata yang selalu muncul dan seringkali menjadi penutup diskusi perihal penyebab keterpurukan Bangsa Indonesia di berbagai bidang. Bukan hal baru untuk menyatakan bahwa karakter bangsa kita, ekstrimnya, sedang berada di titik nadir. Saya sangat meyakini bahwa perbaikan karakter bangsa merupakan satu kunci terpenting agar bangsa yang besar jumlah penduduknya ini bisa keluar dari krisis dan menyongsong nasibnya yang baru.
Pergilah ke kantor-kantor yang berurusan dengan pelayanan publik, pasar, hingga jalan raya; dan bandingkan dengan kondisi tempat yang sama di negara maju, anda akan bisa memaklumi puisi Taufik Ismail yang bertajuk Malu (Aku) Menjadi Bangsa Indonesia. Tak perlu gerah dan membuat puisi tandingan, gunakan cermin besar untuk melihat keseharian bangsa kita (yang tentu saja turut menelanjangi diri sendiri). Masih ada, jelas, bagian dari bangsa kita yang berkarakter mulia; hanya sayang, jumlahnya masih minoritas.

HAM (Hak Asasi Manusia)

Pengertian, Macam dan Jenis Hak Asasi Manusia / HAM yang Berlaku Umum Global - Pelajaran Ilmu PPKN / PMP Indonesia

Pengertian dan Definisi HAM :
HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.
Melanggar HAM seseorang bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Hak asasi manusia memiliki wadah organisasi yang mengurus permasalahan seputar hak asasi manusia yaitu Komnas HAM. Kasus pelanggaran ham di Indonesia memang masih banyak yang belum terselesaikan / tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia ham di Indonesia dapat terwujud ke arah yang lebih baik. Salah satu tokoh ham di Indonesia adalah Munir yang tewas dibunuh di atas pesawat udara saat menuju Belanda dari Indonesia.

SOSIALISASI

Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. 

Jenis sosialisasi

Keluarga sebagai perantara sosialisasi primer
Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: sosialisasi primer (dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder (dalam masyarakat). Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung, dan diatur secara formal.

LINGKUNGAN HIDUP

PENGERTIAN LINGKUNGAN
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

LINGKUNGAN HIDUP
Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.

KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

Dalam tahun-tahun belakangan ini semakin banyak didiskusikan mengenai kerukunan hidup beragama. Diskusi-diskusi ini sangat penting, bersamaan dengan berkembangnya sentimen-sentimen keagamaan, yang setidak-tidaknya telah menantang pemikiran teologi kerukunan hidup beragama itu sendiri, khususnya untuk membangun masa depan hubungan antaragama yang lebih baik--lebih terbuka, adil dan demokratis.
Kita semua tahu, bahwa masalah hubungan antaragama di Indonesia belakangan ini memang sangat kompleks. Banyak kepentingan ekonomi, sosial dan politik yang mewarnai ketegangan tersebut. Belum lagi agama sering dijadikan alat pemecah belah atau disintegrasi, karena adanya konflik-konflik di tingkat elite dan militer.
Tulisan ini tidak akan membahas latar-belakang ekonomi, sosial, dan politik dari kehidupan antaragama di Indonesia belakangan ini--yang memang sudah banyak dianalisis--tetapi justru ingin kembali ke pertanyaan dasar: Adakah dasar teologis yang diperlukan untuk suatu basis kerukunan hidup beragama?
Pertanyaan ini penting, karena selama ini teologi dianggap sebagai ilmu dogmatis, karena menyangkut masalah akidah, sehingga itu tidaklah perlu dibicarakan--apalagi dalam hal antaragama. Sehingga terkesan teologi sebagai ilmu yang tertutup, dan menghasilkan masyarakat beragama yang tertutup. Padahal iklim masyarakat global dan pascamodern dewasa ini lebih bersifat terbuka dan pluralistis.

Eksklusif atau Pluralis?

Memang, dalam sejarah telah lama berkembang doktrin mengenai eksklusivitas agama sendiri: Bahwa agama sayalah yang paling benar, agama lain sesat dan menyesatkan. Pandangan semacam ini masih sangat kental, bahkan sampai sekarang, seperti termuat dalam tidak hanya buku-buku polemis, tetapi juga buku ilmiah.
Rumusan dari Ajith Fernando, teolog kontemporer misalnya masih menarik untuk diungkapkan di sini. Katanya "Other religions are false paths, that mislead their followers" (Agama lain adalah jalan sesat, dan menyesatkan pengikutnya). Ungkapan Ajith Fernando ini memang sangat keras dan langsung tergambar segi

TRANSMIGRASI

Transmigrasi (Latin: trans - seberang, migrare - pindah) adalah suatu program yang dibuat oleh pemerintah Indonesia untuk memindahkan penduduk dari suatu daerah yang padat penduduk ke daerah lain di dalam wilayah Indonesia. Penduduk yang melakukan transmigrasi disebut transmigran.

Sejarah: dari Kolonisasi Menyang Seberang 1905 dan Program Transmigrasi 1950

Tujuan resmi program ini adalah untuk mengurangi kemiskinan dan kepadatan penduduk di pulau Jawa [1], memberikan kesempatan bagi orang yang mau bekerja, dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk mengolah sumber daya di pulau-pulau lain seperti Papua, Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi. Kritik mengatakan bahwa pemerintah Indonesia berupaya memanfaatkan para transmigran untuk menggantikan populasi lokal, dan untuk melemahkan gerakan separatis lokal. Program ini beberapa kali menyebabkan persengketaan dan percekcokan, termasuk juga bentrokan antara pendatang dan penduduk asli setempat.
Seiring dengan perubahan lingkungan strategis di Indonesia, transmigrasi dilaksanakan dengan paradigma baru sebagai berikut: 1. Mendukung ketahanan pangan dan penyediaan papan 2. Mendukung kebijakan energi alternatip (bio-fuel) 3. Mendukung pemerataan investasi ke seluruh wilayah Indonesia 4. Mendukung

Kemiskinan

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
  • Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
  • Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
  • Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Peta dunia memperlihatkan persentase manusia yang hidup di bawah batas kemiskinan nasional. Perhatikan bahwa garis batas ini sangat berbeda-beda menurut masing-masing negara, sehingga kita sulit membuat perbandingan.
Peta dunia memperlihatkan Tingkat harapan hidup.

HEART OF POP

Telah lama ku nantikan kedatanganmu kembali
Berharap kau masih seperti yang dahulu
Mencoba tuk mengulang kembali
Ingatan yang kian terkikis setelah sekian lama kita berpisah

Tak pernah ku lupakan saat kita berdua bersama
Bercerita di malam penuh makna
Semua banyak yang hilang sejak kepergianmu
Mencoba tuk mengulang keadaan

Namun tetap berbeda ku rasakan tanpamu
Yang mampu membuat ku ceria saat ku ingin...

Dan kini kau pun kembali
Namun tak seperti yang kuharapkan
Terlalu banyak rahasia yang kau simpan
Di perjalanan yang telah kau lalui

Masih adakah sisa dirimu
Yang mampu membuatku kembali bahagia
Ku yakin jalan masih banyak bagi kita
Tuk buktikan segala keraguan

Sangat berat kurasakan
Semua langkah yang ku jalani
Menjadi dilema tuk bersihkan yang tak pernah lepas
Dari semua bayangannya yang mengikuti

Percayalah..
Percayalah..
Percayalah..

Menjelang Hilang

Awal yg tak pernah hilang
T'lah kusimpan di lubuk hati terdalam
Hati mana tak terluka
Melawan harapan menjelang hilang

Sempat ku bernapas
Sempat ku mampu melihat terang kehidupan
Akan ku kenang dirimu
Tak'kan ku lupakan kamu
Pasti kan s'lalu ku kenang

Gelap sudah ku lihat
Menjelang hilang

Jagalah dirimu baik-baik
Jagalah dirimu baik-baik
Jagalah dirimu baik-baik

Sempat ku bernapas
Sempat ku mampu melihat terang kehidupan
Akan ku kenang dirimu
Tak'kan ku lupakan kamu
Pasti kan s'lalu ku kenang

Sang Primadona

 

Apa yang harus aku lakukan? Berilah aku saran! Aku benar-benar pusing.

Apabila masalahku ini berlarut-larut dan aku tidak segera menemukan pemecahannya, aku khawatir akan berdampak buruk terhadap kondisi kesehatan dan kegiatanku dalam masyarakat. Lebih-lebih terhadap dua permataku yang manis-manis: Gita dan Ragil.

Tapi agar jelas, biarlah aku ceritakan lebih dahulu dari awal.
Aku lahir dan tumbuh dalam keluarga yang -katakanlah-- kecukupan. Aku dianugerahi Tuhan wajah yang cukup cantik dan perawakan yang menawan. Sejak kecil aku sudah menjadi "primadona" keluarga. Kedua orang tuaku pun, meski tidak memanjakanku, sangat menyayangiku.

Di sekolah, mulai SD sampai dengan SMA, aku pun --alhamdulillah-juga disayangi guru-guru dan kawan-kawanku. Apalagi aku sering mewakili sekolah dalam perlombaan-perlombaan dan tidak jarang aku menjadi juara.

Ketika di SD aku pernah menjadi juara I lomba menari. Waktu SMP aku mendapat piala dalam lomba menyanyi. Bahkan ketika SMA aku pernah menjuarai lomba baca puisi tingkat provinsi.

ADAKAH ENGKAU MENCINTAIKU

beribu hari ku lalui bersama mu….
namun kau tak pernah peduli kan hadirku….
berjuta masa ku menemani raga mu…
namun bathinmu tak pernah ingin kan ku…
hingga ambang batas rasa cintaku….
ku langkahkan kaki menjauhi mu….
namun tetap tak kau relakan….
apa yang sebenarnya ada dalam kalbumu???
cinta atau kah sebatas keinginan dan ke egoisan???
ku terdiam sejenak tuk memutuskan…
namun cinta ku pada mu tetap berkobar…
dan kuputuskan untuk tetap tinggal di dekat mu…

Minggu, 17 April 2011

Pidato Bahasa Sunda

  Langkung tipayun sim kuring asmana Bapak, Ibu guru Sekolah Unsilster seja ngahaturkeun rebu nuhun laksa keti gerah kabingahan, bingah ka giri-giri, bingah amarwata suta, bingah anu taya hinggana, sanggem paripaos tea mah sim kuring teh asa mobok manggih gorowong, asa ditonjok ku congcot, rehna dina danget ieu tiasa patepung lawung, paamprok jonghok, patepang raray sareng para Ibu Bapak sadaya dina raraga paturay tineung marurangkalih kelas VI ieu.
Para Ibu, Bapak sadaya, menggah pamaksadan sim kuring teu aya sanes kajabina nyaeta seja nyukcruk galur di luluhur, mapay lacak anu baheula, tatali paranti warisan ti nini aki. Nu mawi tebih diungsi, anggang di teang, sanes lantung tambuh laku, sanes ketang tanpa beja, sim kuring seja malikan carita anu tiheula nu kungsi dipake carita nyaeta rehna para Ibu Bapak nitipkeun, nyerenkeun pala putra putri Ibu Bapak sadayana ka ieu sakola, nyatana ka Bapak Ibu guru supados pala putra putri Bapak sadayana dididik, diatik, dibina, dibimbing, dipaparinan pelajaran anu dugi ka danget ieu  6 taun parantos kalangkung, alhamdulillah parantos bade rengse, kalayan mung sakitu kamampuan sareng katiasana, mung sakitu buktosna anu mudah-mudahan aya mangfaatna, khususna kanggo marurangkalih sadayana, umumna mah kanggo keluargana, masyarakatna, agamana, nagarana, nusa sareng bangsana.